Independent Hikers - Komunitas Pendaki Gunung Indonesia

Independent Hikers (IH) adalah Komunitas Pendaki Gunung yang memperkenalkan dan mempraktekkan "Sistem Mendaki Mandiri" di Indonesia. Komunitas ini dibentuk oleh Bintang, Fajar, Rindho, Wira, Ranu, Rara dan para sahabat Pendaki Gunung yang satu pemikiran.

Resmi berdiri pada 8 Juni 2018. Basecamp pusat kami berada di Semarang, Jawa Tengah, sedangkan anggota kami tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia. Secara bertahap, kami akan membentuk pengurus-pengurus cabang di setiap kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Sistem organisasi Independent Hikers adalah opensource. Artinya semua anggota boleh ikut mengembangkan kegiatan Independent Hikers secara mandiri di daerahnya masing-masing, tanpa bergantung dengan pusat. Tidak ada senioritas dalam Independent Hikers, semua anggota dianggap sama derajadnya sebagai manusia. Pemilihan pengurus provinsi (gubenur) dipilih secara demokratis oleh anggota yang hadir dalam rapat, bukan ditunjuk dari pusat.

Ada 2 kegiatan utama yang dilakukan anggota Komunitas Independent Hikers, yaitu:

1. Mendaki Gunung bersama dengan Sistem Mendaki Mandiri

2. Menyebarkan kesadaran kepada para pendaki di Indonesia agar beralih ke Sistem Mendaki Mandiri.

Apa Ciri Khas Independent Hikers?

"Mandiri Dalam Kebersamaan" itulah semboyan kami.

Ciri khas Independent Hikers adalah setiap pendaki berusaha MANDIRI dalam memenuhi kebutuhannya selama di gunung. Meskipun kami berangkat mendaki bersama-sama, namun setiap Pendaki membawa peralatan dan logistiknya sendiri-sendiri, sehingga setiap pendaki tidak bergantung kepada pendaki lain dalam memenuhi kebutuhan pribadinya. Cara mendaki semacam ini kami sebut dengan "Sistem Mendaki Mandiri".

Namun jangan salah sangka, meskipun setiap pendaki membawa peralatan dan logistik sendiri-sendiri, bukan berarti kita egois atau tidak peduli ketika ada teman atau pendaki lain yang membutuhkan bantuan. Para Independent Hikers memang selalu berusaha mandiri, namun tetap berjiwa sosial, suka bergaul, bersahabat dan siap membantu apabila dibutuhkan.

Bintang

Fajar

Rindho

Wira

Ranu

Rara

Kegiatan mendaki gunung yang sering dilakukan di Indonesia selama ini (konvensional) adalah dengan sistem "bagi-bagi tugas dalam membawa perlengkapan". Akibatnya setiap pendaki saling bergantung dengan pendaki lain dalam memenuhi kebutuhan pribadi selama di gunung.

Menurut kami, sistem pendakian konvensional sudah tidak relevan di zaman sekarang. Dahulu, alasan para pendaki membagi-bagi barang bawaan adalah karena belum tesedia peralatan mendaki yang ringan. Maka solusi terbaiknya adalah membagi-bagi barang bawaan untuk mengurangi beban.

Sedangkan saat ini, peralatan mendaki gunung yang ringan (ultralight) sudah tersedia dengan harga yang cukup terjangkau. Saat ini, satu set peralatan mendaki bisa diatur kurang dari 6 kg. Bobot tersebut sudah termasuk tas, tenda, matras, sleeping bag, peralatan masak, dan perlengkapan lainnya. Dan setelah ditambah logistik (makanan/minuman), total berat beban yang kita bawa mendaki gunung hanya sekitar 7-9 kg tergantung lama perjalanan dan ketersediaan sumber air di gunung.

Masalahnya, karena sistem mendaki konvensional (bagi-bagi barang bawaan) sudah menjadi tradisi turun temurun diantara pendaki, maka kesadaran untuk membawa peralatan secara mandiri masih kurang.

Oleh karena itu, Independent Hikers memperkenalkan Sistem Mendaki Mandiri sebagai pilihan bagi Anda yang mencari cara untuk mendaki dengan lebih NYAMAN dan AMAN. Menurut kami, setelah membandingkan sendiri, kami menyimpulkan bahwa membawa perlengkapan secara MANDIRI saat mendaki gunung terasa lebih NYAMAN dan lebih AMAN untuk kami.

Hubungan Independent Hikers dengan Ultralight Hiking

Karena setiap pendaki yang tergabung dalam Independent Hikers harus membawa peralatan mendaki dan kebutuhan logistiknya sendiri saat mendaki gunung, maka dibutuhkan peralatan-peralatan yang ringan (ultralight) agar beban bawaan dalam tas menjadi lebih ringan.

Dengan kata lain, setiap pendaki yang mempraktekkan "Sistem Mendaki Mandiri" biasanya juga mempraktekkan Ultralight Hiking. Para Independent Hikers sebisa mungkin menggunakan peralatan mendaki gunung yang ringan, namun tetap mempertimbangkan unsur keamanan dan kenyamanan.

Mengapa Kami Merasa Perlu Membentuk Komunitas Independent Hikers?

Ketika mendaki gunung di berbagai daerah di Indonesia, kami sering menemui atau mendengar cerita adanya pendaki yang tertinggal oleh kelompoknya karena kelelahan. Sering kali, pendaki yang tertinggal ini hanya membawa sebagian perlengkapan mendaki, sedangkan perlengkapan lainnya dibawa oleh temannya yang sudah berjalan di depan.

Dalam situasi semacam ini, baik pendaki yang tertinggal dan pendaki yang berjalan di depan sama-sama rugi karena terancam gagal dalam memenuhi kebutuhan hidup di gunung. Apabila tidak ada pendaki lain yang menolong, maka kelompok yang terpecah ini bisa mengalami masalah dan bisa mengakibatkan timbulnya korban.

Setelah kami amati, beberapa kasus meninggal dunia di gunung juga terjadi karena kegagalan peralatan/logistik akibat kelompok yang terpecah. Maka dari itu, kami merasa YAKIN bahwa mendaki dengan membawa SEMUA peralatan/logistik secara mandiri adalah solusi terbaik untuk keselamatan dan kenyamanan selama mendaki gunung. Kami PERCAYA dengan Sistem Mendaki Mandiri, kegiatan mendaki gunung menjadi lebih AMAN dan NYAMAN.

Apa Misi Komunitas Independent Hikers?

Misi kami adalah memperkenalkan dan mengajak para pendaki di seluruh indonesia agar mempraktekkan "Sistem Mendaki Mandiri' demi meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat mendaki gunung. Kami membuat konten video tentang Pendakian Gunung dan Sistem Mendaki Mandiri yang kami publikasikan melalui youtube, instagram dan media sosial lainnya. Selain itu, kami juga memperkenalkan Independent Hikers kepada para pendaki gunung di Indonesia dengan cara memakai atribut Indpendent Hikers (misalnya kaos dan bendera Independent Hikers) setiap kami mendaki gunung.